Jembatan Kulonprogo-Sleman Keropos Akibat Lahar Merapi
Kamis, 27 Januari 2011 | 15:28 WIB
Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Salam, Magelang, yang berada di bantaran Kali Putih diterjang banjir lahar dingin Merapi, Senin (10/1). Banjir yang terjadi kemarin dinyatakan warga sebagai banjir lahar dingin terbesar yang pernah terjadi pasca erupsi Merapi. Ruas jalan raya penghubung Magelang-Yogyakarta pun putus total. TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO Interaktif, Sleman - Jembatan vital penghubung Kabupaten Kulonprogo dan Sleman mulai keropos akibat terjangan lahar dingin Gunung Merapi. Dua tiang penahan jembatan sudah mulai keropos dan rapuh. Padahal letak jembatan itu lebih dari 23 kilometer dari Merapi.“Kalau pemerintah tidak segera mengantisipasi akibatnya fatal yaitu ambrol,” kata Kepala Desa Sendang Agung, Hajid Badawi, saat ditemui di lokasi, Kamis (27/1).
Jembatan Kebon Agung II yang terletak di Sendang Agung, Minggir, Sleman, itu menghubungkan Minggir, Sleman dan Kalibawang, Kulonprogo yang melintasi Kali (sungai) Progo dan merupakan jembatan paling vital di antara dua kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Fondasi dua tiang jembatan sepanjang 60 meter dan lebar 15 meter kini sudah hilang terbawa banjir.
“Dua tiang listrik yang berada di dekat jembatan juga terancam ambrol karena sudah terkikis oleh material vulkanik,” kata dia.
Selain jembatan yang dikhawatirkan ambrol, juga areal persawahan seluas puluhan hektare milik warga serta tanah kas desa juga sudah hilang akibat terjangan lahar dingin. Total kerugian sejauh ini ditaksir mencapai Rp 7 miliar.
"Sekitar 20 hektare sawah, milik kas desa dan warga yang sudah hanyut. Kalau banjir besar, warga di sekitar sungai harus diungsikan,” katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengaku pihaknya sudah mengirim surat ke Balai Besar Daerah Aliran Sungai Kali Progo untuk membuatkan tanggul yang berdekatan dengan areal persawahan. Selain itu juga dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan jembatan yang sudah mulai keropos itu.
“Surat sudah kami kirim supaya segera ditangani masalah jembatan yang rusak maupun yang hampir rusak,” kata dia.
Menurut Widi Sutikno, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman, ada 17 jembatan baik kecil maupun besar yang rusak akibat terjangan lahar dingin Merapi.
“Yang terbanyak jembatan ambrol di Kali Opak, kalau di Kali Gendol kan bukan jembatan melainkan DAM Sabo yang difungsikan sebagai jembatan hanya tertutup pasir dan bebatuan tetapi tidak rusak sepenuhnya,” kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar